Rabu, 14 Desember 2011

SWITCHGEAR

Switchgear tegangan tinggi Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih
kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut
MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan
sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB
(Low Voltage Main Distribution Board). Pada pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan
menggunakan istilah yang berbeda-beda, kadang ada
yang menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC,
Panel dan sebagainya.

Minggu, 11 Desember 2011

HIDROKARBON

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut
digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat
atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom
karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal,
masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2). SENYAWA HIDROKARBON senyawa ini merupakan
senyawa karbon paling sederhana yang terdiri dari
atom karbon (C) dan atom hidrogen (H), sampai saat
ini terdapat lebih kurang 2 juta senyawa hidrokarbon.
Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh
struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon, oleh karena itu untuk memudahkan mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli
melakukan PENGGOLONGAN HIDROKARBON
BERDASARKAN STRUKTURNYA, dan JENIS IKATAN
KOEVALEN ANTAR ATOM KARBON. berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon
digolongkan menjadi tiga, yakni: A . h i d r o k a r b o n a l i f a t i k - a l k a n a - a l k e n a - a l k u n a B . h i d r o k a r b o n a l i s i k l i k C . h i d r o k a r b o n a r oma berdasarkan jenis ikatan antar atom A . h i d r o k a r b o n j e n u h B . h i d r o k a r b o n t a k j e n u h

Jumat, 04 November 2011

tugas kimia

KIMIA POLIMER

Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara

aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produkproduk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untukdipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu,sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer.

Selanjutnya, konsep dasar tersebut dapat dikembangkan untuk mengukur

dan menganalisis bobot molekul polimer. Teknik pemisahan dan

pengukuran sampel polimer merupakan pengetahuan yang tidak kalah

pentingnya untuk dikuasai. Dalam bab ini, sasaran tersebut dapat dicapai

oleh pembaca, dengan memahami dan mencermati secara teliti materi dan

soal-soal yang ditawarkan.

1.1 Sejarah Polimer

Polimer, sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabadabad

yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis

polimer alam seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer

pertama kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833).

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit - unit

berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang

berarti “banyak” dan mer, yang berarti “bagian”. Sedangkan industri

polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan beberapa puluh tahun

terakhir ini.

Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear

dari Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839.

Setelah itu berbagai modifikasi polimer pun mulai berkembang seperti:

Pada tahun 1870 Modifikasi selulosa dengan asam nitrat

Pada tahun 1907 Ditemukan damar fenolik

Pada tahun 1930 Ditemukan Poli fenol etena atau

Polistirena

Pada tahun 1933 Ditemukan Polietena atau Polietilena di

laboratorium ICI di Winnington, Chesire

Sejak saat itu sejumlah terobosan baru banyak dilakukan untuk

menciptakan berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistim

polimer yang telah ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer

yang begitu beragam sebagaimana yang terlihat sekarang ini.

Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat lebih dari 25 produk polimer, dan

pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3 tiap tahunnya, melebihi

produksi kayu dan baja.

Dengan berkembangnya industri polimer, ternyata membawa dampak

positif terhadap jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena industri

polimer menyerap benyak tenaga kerja. Karena sifatnya yang

karakteristik maka bahan polimer sangat disukai. Sifat - sifat polimer

yang karakteristik ini antara lain:

- Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan

biaya murah.

- Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.

- Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.

- Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.

- Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis

dan plastis.

- Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

Berkembangnya industri polimer turut menentukan perkembangan

ekonomi suatu negara. Semakin besar penggunaan polimer, menunjukkan

semakin pesat perkembangan ekonomi suatu negara.

1.2 Klasifikasi Polimer

Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya polimer dapat dikelompokkan dalam 3

kelompok, yaitu:

Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami.

Contoh: karet alam, karbohidrat, protein, selulosa dan wol.

Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil

modifikasi polimer alam dan bahan kimia.

Contoh: selulosa nitrat (yang dikenal lewat misnomer nitro

selulosa) yang dipasarkan dibawah nama - nama “Celluloid” dan

“guncotton”.

Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi

dari monomer - monomer polimer.

2. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

Dibagi atas 3 kelompok yaitu:

􀈩 Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang

berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang

panjang.

􀈩 Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa

unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.

􀈩 Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang

terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu

sama lain pada rantai utamanya.

Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan

terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut

polimer jaringan.

3. Berdasarkan Reaksi Polimerisasi

Dibagi 2 yaitu:

Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi

adisi atau reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain)

molekul-molekul monomer berikatan rangkap atau siklis

biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atau

ion.

Contohnya dapat dilihat pada reaksi berikut:

-Etilena

CH2 = CH2 [CH2CH2]

-Tertrafluoro-

CF2 = CF2 [CF2CF2]

-Metilena

CH2 = CH2 CH2CH2

-Stirena Metilmetakrilat

CH3 CH3

CH2 = C – CO2CH3 CH2C-CO2CH2

-Butadiena

CH2 = CH – CH = CH2 [CH2CH = CHCH2]

Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi

kondensasi/reaksi bertahap.

Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi

kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua

gugus aktif dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi

dengan melepaskan molekul kecil. Contohnya H2O. Bila hasil

polimer dan pereaksi (monomer) berbeda fase, reaksi akan terus

berlangsung sampai salah satu pereaksi habis.

Contoh terkenal dari polimerisasi kondensasi ini adalah

pembentukan protein dari asam amino.

4. Berdasarkan Jenis Monomer

Dibagi atas dua kelompok:

Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan

monomer sejenis dengan unit berulang yang sama.

Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis

monomer yang berbeda.

Kopolimer ini dibagi lagi atas empat kelompok yaitu:

􀂙 Kopolimer acak.

Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang

berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.

- A - B - B - A - B - A - A - A - B - A -

􀂙 Kopolimer silang teratur.

Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang

berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai

polimer.

- A - B - A - B - A - B - A - B - A – B – A -

􀂙 Kopolimer blok.

Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang

berselang - seling dengan kelompok kesatuan berulang

lainnya dalam rantai polimer.

- A - A - A - B - B - B - A - A - A – B –

􀂙 Kopolimer cabang/Graft Copolimer.

Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan

berulang yang sejenis dan rantai cabang monomer yang

sejenis.

5. Berdasarkan Sifat Termal

Dibagi 2 yaitu:

􀈩 Termoplastik, yaitu polimer yang bisa mencair dan melunak.

Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak

berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam

beberapa pelarut.

􀈩 Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh

jika dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk

dan tidak dapat larut karena pengikatan silang, menyebabkan

kenaikan berat molekul yang besar.

Tipe Singkatan Kegunaan Khas

Fenol-formaldehida PF Alat listrik dan elektronik, bagian

mobil, perekat plywood, utensil handle

Urea-formaldehida UF Sama seperti polimer PF, juga bahan

pelapis

Poliester tak jenuh -- Konstruksi, bagian-bagian mobil,

lambung kapal, asesoris kapal, saluran

anti korosi, pipa, tangki dan lain-lain,

peralatan bisnis.

Epoksi -- Bahan pelapis protektif, perekat,

aplikasi - aplikasi listrik dan elektronik,

bahan lantai industri, bahan pengaspal

jalan raya, bahan paduan (komposit)

Melamin-formaldehida MF Sama seperti polimer UF, bingkai

dekoratif, tutup meja, perkakas makan.

Diantara plastik - plastik ini, hanya beberapa jenis epoksi yang

dikualifikasi sebagai plastik - plastik teknik. Polimer - polimer

fenol – formaldehida dan urea – formaldehida dan poliester –

poliester tak jenuh menduduki sekitar 90% dari seluruh produksi.

Perbandingan produksi antar termoplastik dan plastik termoset

kira - kira 6 : 1.

6. Berdasarkan Aplikasinya

Dibagi 2 kelompok yaitu:

􀈩 Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya

murah dan diproduksi secara besar - besaran.

Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer

utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan

Polisterena. Polietilena dibagi menjadi produk massa jenis rendah

(< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94 g/cm3).

Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya yakni:

polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer

linier dan polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik -

plastik komoditi mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi

termoplastik dan sisanya terbagi diantara kopolimer stirena –

butadiena, kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena (ABS),

poliamida dan poliester.

Contoh plastik-plastik komoditi dan penggunaannya

Tipe Singkatan Kegunaan Utama

Polietilena massa jenis

rendah

LDPE : Lapisan pengemas, isolasi kawat dan

kabel, barang mainan, botol fleksibel,

perabotan, bahan pelapis.

Polietilena massa jenis

tinggi

HDPE : Botol, drum, pipa, saluran, lembaran,

film, isolasi, kawat dan kabel.

Polipropilena PP Bagian-bagian mobil dan perkakas, tali,

anyaman, karpet, film.

Poli (vinil klorida) PVC Bahan bangunan, pipa, tegar, bahan

untuk lantai, isolasi kawat dan kabel,

film dan lembaran.

Polistirena PS Bahan pengemas (busa dan film),

isolasi busa, perkakas, perabotan

rumah, barang mainan

􀈩 Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi

harganya mahal. Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir

tahun 1980-an mencapai kira - kira 1,5 x 109 kg/tahun

diantaranya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida)

dan poliester mewakili sekitar 99% dari pemasaran. Yang tidak

diperhatikan adalah bahan - bahan berkualitas teknik dari

kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena, berbagai polimer

terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan polimer

yang meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam

pasaran plastik - plastik teknik tetapi plastik - plastik ini dipakai

terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil, truk, pesawat

udara), konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat

keras), barang - barang listrik dan elektronik (mesin bisnis,

komputer), mesin - mesin industri dan barang - barang konsumsi.

Selain polimer - polimer yang telah diperlihatkan, kopolimer dan

paduan polimer teristimewa yang disesuaikan untuk memperbaiki

sifat (mutu) semakin bertambah jumlahnya. Pemasaran plastik -

plastik teknik tumbuh dengan cepat dengan proyeksi pemakaian

yang meningkat hingga 10% per tahun.

PLASTIK

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan “bergantung” dari tulang-belakgan (biasanya “digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, “shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, “nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Kegunaan Dan Dampak Plastik Terhadap Lingkungan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.

Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan:

· Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi;

· Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;

d. Terhambatnya pembangunan negara

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

Untuk mengurangi pencemaran plastik :

1. Kurangi penggunaan plastik

2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.

3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.

4. Sampah plastik jangan dibakar.

Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :

1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.

2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.